Cari Blog Ini

Rabu, 28 Desember 2011

Mengajarkan Penyeselaian Masalah Pada Peserta Didik

Cara mengajarkan menyelesaikan masalah

Mengajarkan penyelesaian masalah kepada peserta didik, memungkinkan peserta didik itu menjadi lebih analitik didalam mengambil keputusan didalam hidupnya (conney, 1975, halaman 243-244). Dengan perkataan lain, bila peserta didik dilatih menyelesaikan masalah maka peserta didik itu akan mampu mengambil keputusan sebab peserta didik itu menjadi terampil tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi dan mennyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.
Didalam memecahkan masalah tentu ada masalah yang akan diselesaikan. Apakah setiap pertanyaan merupakan masalah? Suatu pertanyaan akan merupakan masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan / hukum tertentu yang segera dapatdipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Masalah bersifat subjektif bagi setiap orang, artinya suatu pertanyaan dapat merupakan masalah bagi seseorang, namun bukan merupakan masalah bagi orang lain. Selain dari itu suatu pertanyaan merupakan suatu masalahpada suatu saat, namun bukan lagi merupakan masalah saat berikutnya, bila masalah itu sudah dapat diketahui cara menyelesaikannya.
Untuk menyelesaikan masalah orang harus menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya dan kemudian menggunakannya dalam situasi baru. Karena itu masalah yang disajikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik serta proses penyelesaiannya tidak dapat dengan prosedur rutin. Konsep dan teorema yang telah dipelajari diramu sehingga menjadi teorema baru untuk menyelesaikan masalah ini.    



            Sesuatu itu disebut masalah bila sesuatu itu mengandung pertanyaan yang harus dijawab. Namun, tidak setiap pertanyaan merupakan masalah.
            Suatu pertanyaan disebut masalah tergantung kepada pengetahuan yang dimiliki penjawab. Dapat terjadi bagi seseorang pertanyaan itu dapat dijawab dengan menggunakan prosedur rutin baginya, namun bagi orang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut memerlukan pengorganisasian pengetahuan yang telah dimiliki secara rutin.
            Jadi suatu pertanyaan merupakan suatu masalah apabila pertanyaan tersebut menantang untuk dijawab yang jawabannya tidak dapat dilakukan secara rutin saja. Lebih lanjut pertanyaan yang menantang ini menjadi masalah bagi seseorang bila orang itu menerima tantangan itu. Dengan demikian suatu pertanyaan menjadi masalah bagi peserta apabila peserta didik itu diberi motivasi untuk menjawab masalah itu.
            Menyelesaikan masalah merupakan proses untuk menerima tantangan untuk menjawab masalah. Karena itu mengajar bagaimana menyelesaikan masalah merupakan kegiatan pengajar untuk memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik itu bersedia menerima pertanyaan yang menantang itu dan apabila perlu pengajar membimbingnya sampai peserta didik dapat menyelesaikan masalah tersebut.
            Berikut ini merupakan petunjuk bagaiman apengajar membimbing peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah.

A.     Mengerti masalah
Apabila peserta didik tidak mengerti masalah, tentu saja ia tidak tertarik untuk menyelesaikannya. Peserta didik mengerti masalah, bila ia mengetahui:
1)      Apa yang dibuktikan/ ditanyakan?
2)      Apa data yang diketahui?
3)      Bagaimana syarat-syaratnya?
B.     Merencanakan penyelesaian
Untuk dapat menyelesaikan masalah, peserta didik harus dapat menemukan hubungan data dengan yang ditanyakan/ dibuktikan. Peserta didik memilih teorema-teorema atau konsep-konsep yang telah dipelajari untuk dikombinasikan sehingga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi itu. Untuk keperluan ini,bila perlu pengajar membimbing peserta didik dengan langkah-langkah berikut:
1)      Peserta didik mengumpulkan data / informasi dengan mengaitkan persyaratan yang ditentukan untuk analisis
2)      Jika diperlukan peserta didik menganalisis informasi yang diperoleh dengan menggunakan analogi masalah yang pernah diselesaikan.
3)      Apabila ternyata, peserta didik “macet”, ia perlu dibantu melihat masalah tersebut dari sudut yang berbeda.
C.     Melaksanakan penyelesaian
Penyelesaian masalah yang sudah direncanakan itu dilaksanakan. Di dalam menyelesaikan masalah tersebut setiap langkah dicek, apakah lankah tersebut sudah benar terbukti. Dengan demikian peserta didik akan menghasilkan penyelesaiannya sendiri. Pengajar harus bersabar menanti.
D.     Melihat kembali penyelesaian
Penyelesaian yang sudah diperoleh itu harus di cek kembali. Pertanyaan- pertanyaan dari dalam diri peserta didik yang perlu ditumbuhkan misalnya:
1)      Sudah cocokkah hasilnya?
2)      Apakah tidak ada hasil yang lain?
3)      Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut?
4)      Dengan cara yang berbeda, apakah hasilnya sama?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More