Cari Blog Ini

Kamis, 22 Desember 2011

Ajaran Islam Dalam Perdagangan

Ajaran Islam Dalam Perdagangan

Bagaimana Ajaran Islam dalam hal perniagaan atau perdagangan?
Di dalam Alquran Allah taala berfirman:


"Celakalah bagi orang-orang yang mengurangi timbangan;Orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dengan penuh, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi. Apakah mereka tidak yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Untuk suatu Hari yang besar ? Pada hari, ketika umat manusia akan berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.      (Q.S. 83: 1-6)
Berikut ini adalah ajaran Rasululah saw dalam hal perniagaan dan perdagangan:


1. Sebaik-baiknya pedangan adalah dia yang bersikap baik (adil) dalam melakukan penawaran maupun ketika melakukan pembayaran. Dan seburuk-buruknya pedagang adalah dia yang bersikap tidak baik ketika melakukan penawaran maupun melakukan pembayaran.


2. Allah melapangkan ampunan-nya kepada orang yang berhubungan dagang denganmu, yang mempermudah pembelian, mempermudah penjualan dan mempermudah dalam melakukan maupun menerima pembayaran.


3. Memberikan keterangan palsu dapat meningkatkan penjualan tetapi sama sekali akan kosong dari berkah.


4. Kebohongan dapat terjadi dalam jual beli, maka bersihkanlah dengan sedekah.


5. Adalah melanggar hukum bagi seseorang yang menjual barang apapun tanpa menunjukkan keadaan yang sebenarnya dari barang itu.


6. Pembeli dan penjual bebas untuk menarik kembali tawaran sampai mereka berpisah. Jika mereka berkata dengan jujur dan tidak menahan (membatalkan) maka transaksi tersebut akan diridhai, tetapi jika mereka berkata yang tidak benar atau menunda-nunda transaksi yang seharusnya dipercepat, maka akan dipisahkan dari keridhaan.


7. Apabila kamu menimbang sesuatu, dekatkanlah timbangan itu supaya dapat dilihat/diketahui pihak pembeli.


8. Takar (timbang)lah biji-bijian (yang diperdagangkan) karena hal ini akan diridhai.


9. Barangsiapa yang menimbang dan menakan akan diminta pertanggungjawaban atas kerugian yang ditimbulkan, inilah yang mengakibatkan kehancruran kaum-kaum terdahulu.


10. Rasulullah saw ditanya pekerjaan manakan yang terbaik. Beliau menjawab: "Bekerjalah dengan orang lain atau melakukan jaul beli, asalkan bebas dari penipuan dan kepalsuan."


11. Saya khawatir kepada kaumuku dalam hal mencapur susu, karena syetan bersembunyi diantara busa dan susu tersebut.


12. Rasulullah saw melarang semua bentuk transaksi gelap.


13. Rasulullah saw melarang pengambilan keuntungan dari penjualan yang menyusahkan (memojokkan) dan melarang transaksi yang bersifat curang dan penjualan buah-buahan yang masih berada di cabangnya dan belum masak (sistem ijon)


14. Rasulullah saw sedang menyaksikan setumpuk biji-bijian dan tangannya memeriksa tumpukan biji-bijian itu. beliau bertanya: "Mengapakah benda ini?" Ya Rasulullah, biji-biji ini basah kena hujan. "Mengapakah kamu tidak menmpatkan biji-bijian yang basah itu diatas sehingga orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa ang menutupi cacat bukanlah termasuk golonganku".

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More